بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Seorang istri yang sholehah adalah yang taat dan patuh dalam menjalankan perintah Allah ,menggauli suaminya dengan baik,tidak menyia-nyiakan kewajiban terhadap suaminya,serta tidak menuntut hak yang lebih banyak dari yang semestinya.
Rosulullah saw dalam sabdanya:
''Dunia ini adalah perhiasan,Dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita[istri] sholehah''
Juga sabda beliau Rosulullah saw:
''Harta yang lebih utama adalah mulut yang senantiasa berdzikir,hati yang bersyukur,dan istri yang sholehah yang membantu suami menegakkan imannya''[HR Tirmidzi].
Juga sabda Rosulullah saw:
''Maukah kamu aku beritahukan tentang sebaik-baik simpanan seseorang? Ia adalah wanita sholehah. Bila suami memandangnya[dapat] menyenangkan,bila ia memerintahnya taat dan bila ia tiada[dapat] menjaga kehormatannya''[HR Abu Dawud].
1.Meringankan beban mahar suami
2.Mentaati perintah suami
3.Menyambut kedatangan suami denagn wajah berseri
4.Berhias diri[bersolek]
5.Memperindah dan melembutkan suara
6.Menunjukan rasa kerinduan pada suami
7.Mempersiapkan hidangan suami
8.Melayani hasrat suami[jima']
9.Bersikap zuhud dan sabar
10.Memelihara harga diri dan harta suami saat suami bepergian
11.Meredam kemarahan suami
12.Cemburu yang terpuji
13.Iklas dalam berpoligami
14.Menghormati keluarga,kerabat dan tamu-tamu suami
15.Menata rumah dengan rapi
16.Memelihara dan mengasuh anak suami
17.Meringankan beban belanja suami
18.Mendahulukan kepentingan suami atas ibu bapaknya sendiri
19.Meminta izin jika mau menggunakan harta suami
20.Membantu kehidupan keagamaan suami
21.Merawat suami ketika sakit
22.Menemani suami mandi
23.Jangan menyakiti hati suami
24.Meminta izin jika mau keluar rumah
25.Berterimakasih atas kebaikan suami
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
"Barangsiapa yang mengajak ke arah kebaikan, maka ia memperoleh pahala sebagaimana pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala-pahala mereka yang mencontohnya itu, sedang barangsiapa yang mengajak kearah keburukan, maka ia memperoleh dosa sebagaimana dosa-dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka yang mencontohnya itu." (HR Muslim)